NabiShallallรขhu `alaihi wasallamโ€”berpesan agar kita menjauhi marah dengan cara meninggalkan semua hal yang menjadi penyebabnya. Sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Hurairahโ€”Semoga Allah meridhainya, bahwa seseorang pernah berkata kepada Nabiโ€”Shallallรขhu `alaihi wasallam, "Berilah aku sebuah nasihat." Nabi menjawab, "Jangan marah." Lalusalah seorang diantara keduanya menjadi marah, merah mukanya. Kemudian Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat seandainya ia mau mengucapkannya pastilah hilang marah itu darinya, seandainya ia mengucapkan : A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk)". HaditsLarangan Marah. ู„ุง ุชุบุถุจ ูˆู„ูƒ ุงู„ุฌู†ุฉ "Laa taghdlob walakal jannah" Artinya : Tidak marah bagimu surga Posted by Unknown at 2:28 PM. Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook. Share Article: Facebook; Twitter; Google+; StumbleUpon; Digg; Pinterest; LinkedIn; MakaNabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan engkau marah, jangan engkau marah."" (HR. Bukhari) Bersabarlah dalam menjalani hidup. Menahan emosi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai menyesal karena telah melakukan hal yang tidak terduga yang berakibat buruk. diusia mereka yang belia ini,alangkah indahnya dikenalkan tentang hadits dan do'a untuk diamalkan sehari-hari#haditsjanganmarahbagimusurga KumpulanHadits Larangan Marah dan Artinya | Jangan Marah, Maka Bagimu Surga. Daftar dalil, ayat dan bacaan hadist Nabi Muhammad SAW mengenai amarah dan menahan emosi. Manfaat, keutamaan dan pahala orang yang bisa menahan marah dan bersabar lengkap dalam tulisan bahasa arab dan terjemahan Indonesianya. D5uqjU. Laa Taghdhob Walakal Jannah, begitu hafalan hadist Nabi yang akrab bagi anak-anak TK. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam, โ€œBerilah saya nasihat.โ€ Beliau shollallohu alaihi wa sallam bersabda, โ€œJangan marah.โ€ Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, โ€œJangan marah.โ€ HR. Bukhari. Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, โ€œMakna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Karena pada hakikatnya marah adalah tabiat manusia. Pemberani adalah yang bisa menahan nafsu saat marah. Hati boleh panas, kepala boleh keras, tetapi pikiran harus tetap cool n fresh. Pastikan pikiranmu tetap jernih, ekspresikan amarahmu dengan sehat, tersenyumlah. Kendalikan diri dan jangan emosi. Menurut sayyidina Ali bin Abi Thalib ra, ada empat momen kebaikan tertentu yang paling berat untuk dilakukan Memaafkan ketika marah Berderma ketika rugi Menjaga diri dari dosa ketika sendirian Menyampaikan kebenaran kepada orang yang ditakuti atau diharapkan Banyak resep jitu untuk mengendalikan amarahmu, salah satu strategi unik yang bisa diterapkan kalau mau marah, pertama baca taโ€™awudz dulu, kalau masih juga mau marah, baca istigfar dengan keras. Masih marah? Ah, keterlaluan. Segera wudhu dan shalatlah, sampai marahmu hilang. Sumber Solikhin Abu Izzudin, The Way to Win, 2008. Pro-U Media Yogyakarta Oleh Melasia Agustina, โ€“ Hadits tentang menahan amarah. Setiap manusia dibekali kemampuan yang terbatas, tidak ada yang semurna salah satunya dalam hal menahan amarah. Bahkan orang penyabar sekalipun, mungkin bisa meluapkan emosinya kita menjumpai orang yang emosi dan marah-marah, kita harusnya membacakan doa menghilangkan amarah orang lain. Sebab dengan begitu syaitan-syaitan yang dari tadi membisikkan orang tersebut agar meluapkan emosi, bisa segera pula dengan kita, ketika merasa amarah merasuki hati dan jiwa, cobalah membacakan doa agar hati tenang dan tidak gelisah. Insyaallah kita akan mampu menahan amarah dan tidak membuat keadaan menjadi lebih Muhammad SAW pun menganjurkan kita untuk sebisa mungkin menahan amarah, sebab dengan demikian kita banyak mendapatkan keutamaan serta keselamatan. Apa saja? Ini telah banyak diulas dalam hadits dan dalil shahih tentang menahan amarah berikut banyak bicara ini itu lagi, langsung saja silahkan simak ulasan lengkap mengenai daftar hadits shahih tentang menahan amarah, bersikap sabar, dan tidak mudah marah. Dalam bahasa Arab, latin, dan artinya sesuai Hadist Larangan Marahู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูŽุนูŽุฉูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจูโ€œLaysas syadiid bis shuraโ€™ati, innamas syadiidul ladzii yamliku nafsahu indal ghadab.โ€Artinya โ€œRasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.โ€™ โ€“ Muttafaq Alaih Hadits Shahih Al-Bukhari nomor 6114 dan Muslim nomor 2609.โ€ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠู’ ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ . ููŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ุ› ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ . ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ูArtinya โ€œDari Abu Hurairah โ€ŽุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡โ€Žโ€Ž bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi โ€ŽMuhammad SAW โ€œBerilah aku wasiatโ€. Beliau menjawab, โ€œEngkau jangan marah!โ€ Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi โ€Žุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda โ€œLa Tagh-Dhob; Jangan marah!โ€ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ู ุฏูŽุนูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุคููˆู’ุณู ุงู„ู’ุฎูŽู„ุงูŽุฆูู‚ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุฎูŽูŠู‘ูุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญููˆู’ุฑู ุงู„ู’ุนููŠู’ู†ู ู…ูŽุง ุดูŽุงุกูŽArtinya โ€œBarangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah k akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.โ€ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูArtinya โ€œJangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.โ€2. Allah SWT Menahan Siksa ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุจู’ู†ู ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ โ€œู…ูŽู†ู’ ูƒูŽูู‘ูŽ ุบูŽุถูŽุจูŽู‡ู ูƒูŽูู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนูŽุฐูŽุงุจูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฎุฒูŽู†ูŽ ู„ูุณูŽุงู†ูŽู‡ู ุณูŽุชูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽูˆู’ุฑูŽุชูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู ุงุนู’ุชูŽุฐูŽุฑูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ู‚ูŽุจูู„ูŽ ุนูุฐู’ุฑูŽู‡ูโ€œDari Abu Amr ibnu Anas ibnu Malik, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Barang siapa yang mengekang amarahnya, maka Allah menahan siksa-Nya terhadapnya. Dan barang siapa yang mengekang lisannya, maka Allah menutupi auratnya. Dan barang siapa yang meminta maaf kepada Allah, maka Allah menerima permintaan ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽุŒ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ู‚ุงู„ โ€œู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูุนุฉุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจูโ€œDari Abu Hurairah dari Nabi Saw. yang telah bersabda Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.โ€ ุฌูŽุงุฑูŠุฉ ุจู’ู†ู ู‚ูุฏุงู…ุฉ ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ูุ› ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู‚ูู„ู’ ู„ููŠ ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ูŠูŽู†ู’ููŽุนูู†ููŠ ูˆุฃู‚ู’ู„ูู„ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽุŒ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ููŠ ุฃูŽุนููŠู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ โ€œู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’โ€. ููŽุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุงุŒ ูƒูู„ู‘ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู โ€œู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’โ€œHariah ibnu Qudamah As-Saโ€™di yang menceritakan hadis berikut Bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. Untuk itu ia mengatakan, โ€œWahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan banyak-banyak agar aku selalu mengingatnya.โ€ Maka Rasulullah Saw. bersabda, โ€œKamu jangan marah.โ€ Ia mengulangi pertanyaannya kepada Nabi Saw. berkali-kali, tetapi semuanya itu dijawab oleh Nabi Saw. dengan kalimat, โ€œKamu jangan marah.โ€ุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠุฏ ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠ. ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’โ€. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ููŽููŽูƒู‘ูŽุฑู’ุชู ุญููŠู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ูŠูŽุฌู’ู…ูŽุนู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ูโ€œDari Humaid ibnu Abdur Rahman, dari seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi Saw. yang menceritakan Seorang lelaki bertanya, โ€œWahai Rasulullah, berwasiatlah untukku.โ€ Nabi Saw. menjawab, โ€œKamu jangan marah.โ€ Lelaki itu melanjutkan kisahnya, โ€œMaka setelah kurenungkan apa yang telah disabdakan oleh Nabi Saw. tadi, aku berkesimpulan bahwa marah itu menghimpun semua perbuatan jahat.โ€ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุฏู‘ููŠ ุนูŽุทููŠู‘ูŽุฉูŽ -ู‡ููˆูŽ ุงุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุตูุญู’ุจูŽุฉูŒ-ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆุณู„ู… โ€œุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูุŒ ูˆุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูŽ ุฎูู„ูู‚ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ูˆุฅู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุชูุทู’ููŽุฃู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุจูุงู„ู…ุงุกูุŒ ููŽุฅุฐูŽุง ุฃูุบู’ุถูุจูŽ ุฃุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽูˆุถู‘ูŽุฃู’โ€œTelah menceritakan kepadaku ayahku di hadapan kakekku yaitu Atiyyah ibnu Saโ€™d As-Saโ€™di yang berpredikat sebagai sahabat, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Sesungguhnya marah itu perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwuduโ€™.โ€3. Balasan Orang SabarุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกู ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€œู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ ู…ูŽู„ุฃู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู…ู’ู†ู‹ุง ูˆูŽุฅูŠู…ุงู†ู‹ุงโ€œImam Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnu Makram, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman yakni Ibnu Mahdi, dari Bisyr yakni Ibnu Mansur, dari Muhammad ibnu Ajlan, dari Suwaid ibnu Wahb, dari seorang lelaki anak seorang sahabat Rasulullah Saw., dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Barang siapa yang menahan amarah, sedangkan dia mampu mengeluarkannya, maka Allah memenuhi rongganya dengan keamanan dan iman.โ€ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ูŠูŽุฒูŠุฏุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุณูŽุนููŠุฏูŒุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุฃูŽุจููˆ ู…ูŽุฑู’ุญููˆู…ุŒ ุนูŽู†ู’ ุณูŽู‡ู’ู„ ุจู’ู†ู ู…ูุนูŽุงุฐ ุจู’ู†ู ุฃูŽู†ูŽุณูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ูุ› ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ุŒ ุฏูŽุนูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุคููˆุณู ุงู„ู’ุฎูŽู„ุงุฆูู‚ูุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุฎูŠุฑูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŠู‘ู ุงู„ู’ุญููˆุฑู ุดูŽุงุกูŽโ€œImam Ahmaโ€™d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Yazid, telah menceritakan kepada kami Saโ€™id, telah menceritakan kepadaku Abu Marhum, dari Sahl ibnu Muโ€™az ibnu Anas, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Barang siapa menahan amarah, sedangkan dia mampu untuk melaksanakannya, maka Allah kelak akan memanggilnya di mata semua makhluk, hingga Allah menyuruhnya memilih bidadari manakah yang disukainya. Hadits diriwayatkan Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah.โ€ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ โ€œู…ูŽุง ุชูŽุฌูŽุฑู‘ูŽุนูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŒ ู…ูู†ู’ ุฌูุฑู’ุนูŽุฉู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูŽ ุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฌูุฑู’ุนูŽุฉู ุบูŽูŠู’ุธู ูƒูŽุธูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุงุจู’ุชูุบูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูโ€œDari Ibnu Umar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Tiada suatu regukan pun yang ditelan oleh seorang hamba dengan pahala yang lebih utama selain dari regukan amarah yang ditelan olehnya karena mengharapkan rida Allah.โ€Demikian ulasan singkat mengenai daftar hadits nabi tentang menahan amarah, hadits jangan marah, niscaya bagimu surga, hadits jangan marah latin dan artinya, ayat al-qurโ€™an tentang emosi, hadits orang yang kuat menahan marah, hadits tentang marah lebih baik diam, hadits larangan marah tulisan latin, hadis jangan marah. ๏ปฟArtikel ini mengulas kumpulan hadits tentang marah menurut islam lengkap dalam tulisan bahasa arab dan artinya. Sesuai judulnya yaitu "Hadits Jangan Marah", dimana didalamnya berisi dalil dalil hadist Nabi Muhammad SAW mengenai larangan marah dan anjuran untuk bersabar. Hal ini dikarenakan ada jaminan masuk surga bagi siapa saja yang memilih untuk tidak marah dan bersabar. Marah sendiri bukanlah sifat yang baik, meskipun untuk beberapa hal dan keadaan sifat marah ini diperbolehkan dalam islam. Namun secara umum amarah dan emosi ini sebaginya ditahan dan dikendalikan. Siapa saja yang bisa menahan amarah dan emosinya, maka ada ganjaran berupa syurga menantinya Hal ini sesuai yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadist hadits larangan marah. Bahkan Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat suci Al-Quran sebagai berikut ูˆูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆู’ู†ูŽ ูƒูŽุจุฆูุฑูŽ ุงู’ู„ุงูุซู’ู…ู ูˆูŽ ุงู’ู„ููŽูˆูŽุงุญูุดูŽ ูˆูŽ ุงูุฐูŽุง ู…ูŽุง ุบูŽุถูุจููˆู’ุง ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุบู’ููุฑููˆู’ู†ูŽ. ุงู„ุดูˆุฑู‰37 Artinya Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. [QS. Asy-Syuuraa 37] Dengan melihat ayat tersebut, maka hendaknya kita sabar, memaafkan dan tidak mudah marah. Jadilah pribadi yang lembut, sopan, tidak kasar dan kaku sehingga akhlak lebih terjaga. Untuk bisa menahan marah yang muncul ada banyak tips dan trik ampuh yang sumbernya langsung dari hadist hadits tentang marah. Diantara cara menahan emosi dan amarah adalah Membaca Taawudz yaitu โ€œAudzu billahi minasy syaithanir rajiimโ€, Diam, Mengambil posisi lebih rendah, yaitu Jika orang yang sedang marah dalam keadaan berdiri, maka hendaknya dia duduk. Jika dia sedang duduk, maka hendaknya berbaring. Karena, merubah posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan emosional. Hingga Berwudhu atau mandi. Hal ini sudah sesuai yang disabdakan oleh Nabi Muhammad seperti yang tercantum dalam hadist hadits tentang marah. Dalam berbagai hadist juga dijelaskan apa saja manfaat, keutamaan dan pahala bagi mereka yang tidak marah dan sabar. Dan langsung saja simak penjelasan tentang daftar bacaan hadits larangan marah lengkap dalam lafadz arab dan terjemahan bahasa Indonesianya. Pahamilah masing masing hadist Nabi SAW dibawah ini dan jangan marah, maka ganjaran dan imbalannya adalah surga. Hadits Larangan Marah ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ููŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑุงู‹ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ] Artinya Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Wahai Rasulullah nasihatilah saya. Beliau bersabda Jangan kamu marah. Ia menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda Jangan engkau marah. Riwayat Bukhori ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูŽุนูŽุฉู. ุงูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู. ุงู„ุจุฎุงุฑู‰ Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang kuat itu bukanlah orang yang kuat dalam bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah". [HR. Bukhari juz 7, hal 99/Muslim juz 4, hal. 2014] ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู…ูŽุงุฐูŽุง ูŠูุจูŽุงุนูุฏูู†ูู‰ ู…ูู†ู’ ุบูŽุถูŽุจู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽ ุฌูŽู„ู‘ูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Abdullah bin Amr bahwa ia bertanya pada Rasul โ€œYa Rasulullah, apa bisa menjauhkan saya dari murka Allah? Rasul bersabda โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ู‚ูุฏูŽุงู…ูŽุฉูŽุŒ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูู„ู’ ู„ููŠู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ูˆูŽ ุงูŽู‚ู’ู„ูู„ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŠู’ ุงูŽุนู’ู‚ูู„ูู‡ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ููŽุงูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง. ูƒูู„ู‘ู ุฐู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Jariyah bin Qudamah bahwa ada seorang lelaki berkata pada Rasul; โ€œYa Rasulullah katakan padaku suatu naehat yang ringkas dan semoga aku bisa menjaganya.โ€ Rasul bersabda โ€œJangan marahโ€. Orang itu mengulangi perkataannya dan Rasul tetap bersabda โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad ุนูŽู†ู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุงู’ู„ู…ูุณูŽูŠู‘ูŽุจู ุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุฌูŽุงู„ูุณูŒ ูˆูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุจูุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ููŽุขุฐูŽุงู‡ู. ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽุŒ ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉูŽุŒ ููŽุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุญููŠู’ู†ูŽ ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ุงูŽูˆูŽุฌูŽุฏู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ู…ูŽู„ูŽูƒูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠููƒูŽุฐู‘ุจูู‡ู ุจูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูƒูŽ. ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑู’ุชูŽ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ููŽู„ูŽู…ู’ ุงูŽูƒูู†ู’ ูู„ุงูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ุงูุฐู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู. ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑู‚ู… Dari Saโ€™id bin Musayyab, bahwasanya ia berkata, "Pernah suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama shahabat-shahabatnya, lalu ada seorang laki-laki yang mencaci dan menyakiti Abu Bakar, tetapi Abu Bakar diam saja. Kemudian ia menyakitinya yang kedua kali, tetapi Abu Bakar masih diam saja. Lalu ia menyakitinya yang ketiga kali, lalu Abu Bakar membalasnya. Maka Rasulullah SAW berdiri ketika Abu Bakar membalasnya, lalu Abu Bakar bertanya, "Apakah engkau marah kepadaku, ya Rasulullah ?". Rasulullah SAW bersabda, "Tadi malaikat turun dari langit seraya mendustakan apa yang ia katakan terhadapmu, tetapi setelah engkau membalasnya, syaithan lalu duduk di situ, maka tidaklah pantas aku duduk karena syaithan duduk di situ". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 274, no. 4896] ุนูŽู†ู’ ุณูู„ูŽูŠู’ู…ูŽุงู†ูŽ ุจู’ู†ู ุตูุฑูŽุฏู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุณู’ุชูŽุจู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงูŽู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ููŽุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุงูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง ูŠูŽุบู’ุถูŽุจู ูˆูŽ ูŠูŽุญู’ู…ูŽุฑู‘ู ูˆูŽ ุฌู’ู‡ูู‡ู. ููŽู†ูŽุธูŽุฑูŽ ุงูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุต ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ูŠู’ ูŽู„ุงูŽุนู’ู„ูŽู…ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู‹ ู„ูŽูˆู’ ู‚ูŽุงู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุฐูŽุง ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู. ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ู…ูู…ู‘ูŽู†ู’ ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุต ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽ ุชูŽุฏู’ุฑูู‰ ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุขู†ููู‹ุงุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ูŠู’ ูŽู„ุงูŽุนู’ู„ูŽู…ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู‹ ู„ูŽูˆู’ ู‚ูŽุงู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุฐูŽุง ุนูŽู†ู’ู‡ู. ุงูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงูŽู…ูŽุฌู’ู†ููˆู’ู†ู‹ุง ุชูŽุฑูŽุงู†ููŠู’ุŸ ู…ุณู„ู… Dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata Ada dua orang saling mencaci di sisi Nabi SAW. Lalu salah seorang diantara keduanya menjadi marah, dan merah mukanya. Kemudian Nabi SAW melihat kepada orang itu dan bersabda, โ€œSesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat seandainya ia mau mengucapkannya pastilah hilang marah itu darinya, kalimat itu ialah Aโ€™uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutukโ€. Maka berdirilah seorang laki-laki diantara orang yang mendengar sabda Nabi SAW tersebut menghampiri orang yang marah itu dan berkata, โ€œTahukah kamu apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tadi ?โ€. Beliau bersabda, โ€œSesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat seandainya ia mau mengucapkannya pastilah hilang marah itu darinya. Kalimat itu ialah Aโ€™uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiimโ€. Lalu orang yang marah itu berkata, โ€œApakah engkau menganggap aku ini gila ?โ€. [HR. Muslim juz 4, hal. 2015] ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ูˆูŽุงุฆูู„ู ุงู’ู„ู‚ูŽุงุตู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุฑู’ูˆูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ ููŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู‡ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ููŽุฃูŽุบู’ุถูŽุจูŽู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ููŽุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูู‰ ุงูŽุจููŠู’ ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุฏู‘ูŠู’ ุนูŽุทููŠู‘ูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุงูู†ู‘ูŽ ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู. ูˆูŽ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูŽ ุฎูู„ูู‚ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ูˆูŽ ุงูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุชูุทู’ููŽุฃู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุจูุงู’ู„ู…ูŽุงุกูุŒ ููŽุงูุฐูŽุง ุบูŽุถูุจูŽ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃู’. ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑู‚ู… Artinya Dari Abu Wail Al-Qaashsh, ia berkata, "Saya pernah datang kepada 'Urwah bin Muhammad As-Sa'diy, lalu ada seorang laki-laki yang berbicara kepadanya yang membuatnya marah, maka ia bangkit lalu berwudlu. Setelah berwudlu kemudian ia berkata Ayahku mencerita-kan kepadaku dari kakekku yaitu 'Athiyah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya marah itu dari syetan dan sesungguhnya syetan itu diciptakan dari api, dan hanyasanya api itu dipadamkan dengan air, maka apabila salah seorang diantara kalian marah hendaklah ia berwudlu". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 249, no. 4784] ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ุฐูŽุฑู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ุงูุฐูŽุง ุบูŽุถูุจูŽ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูˆูŽ ู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฆูู…ูŒ ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ุŒ ููŽุงูู†ู’ ุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู. ูˆูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ููŽู„ู’ูŠูŽุถู’ุทูŽุฌูุนู’. ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑู‚ู… ArtinyaDari Abu Dzarr, ia berkata Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada kami, "Apabila salah seorang diantara kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, niscaya akan hilang marahnya. Dan jika belum hilang marahnya, maka hendaklah ia berbaring tiduran". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 249, no. 4782] ุฅูุฐูŽุง ุบูŽุถูŽุจูŽ ุงูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุณู’ูƒูุชู’ ุฑูˆุงู‡ ุฅู…ุงู… ุงุญู…ุฏ โ€œJika di antara kalian marah maka hendaklah ia diamโ€ HR Imam Ahmad ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ู‚ูุฏูŽุงู…ูŽุฉูŽุŒ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูู„ู’ ู„ููŠู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ูˆูŽ ุงูŽู‚ู’ู„ูู„ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŠู’ ุงูŽุนู’ู‚ูู„ูู‡ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ููŽุงูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง. ูƒูู„ู‘ู ุฐู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ุงุญู…ุฏ ArtinyaDari Jariyah bin Qudamah, sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan nasehat dan ringkaskanlah, mudah-mudahan aku bisa menjaganya". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah". Orang itu mengulangi lagi beberapa kali, masing-masingnya Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah". [HR. Ahmad] ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ุฏูŽุงุกู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ูู‰ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู. ุงู„ุทุจุฑุงู†ู‰ ูู‰ ุงู„ุงูˆุณุท ุฑู‚ู… Dari Abu Darda', ia berkata Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya atas suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah, maka bagimu surga". [HR. Thabarani] ู„ุง ุชุบุถุจ ูˆู„ูƒ ุงู„ุฌู†ุฉ โ€œJangan marah, maka bagimu syurgaโ€ ุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุงูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุงูŽูˆู’ุตูู†ูู‰. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ููŽููŽูƒู‘ูŽุฑู’ุชู ุญููŠู’ู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุต ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ. ููŽุงูุฐูŽุง ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู ูŠูŽุฌู’ู…ูŽุนู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ู Dari Humaid bin Abdurrahman berkata ada seorang laki-laki berkata; โ€œYa Rasulullah nasihatilah saya.โ€ Maka Rasulullah bersabda โ€œJangan marahโ€. Lalu laki-laki itu berkata โ€œKemudian saya berfikir ketika Nabi menyabdakan apa yang dinasehatkan itu, jima memang marah itu dapat mengumpulkan seluruh kejahatan.โ€ HR. Ahmad ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ุงูŽูˆู’ุตูู†ูู‰ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ููŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Abu Hurairah ia berkata Sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad; โ€œNasehatilah saya Ya Rasulullahโ€. Kemudian Rasulullah bersabda; โ€œJangan marah.โ€ Orang itu mengulanginya hingga berkali-kali dan Nabi bersabda; โ€œJangan marahโ€. HR. Bukhari ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถ ุงูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุต ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูŽุนูŽุฉู. ุงูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠู’ุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุบูŽุถูŽุจู Dari Abu Hurairah bahwa Rasul bersabda โ€œOrang yang kuat itu bukan orang yang kuat dalam bergulat tapi orang yang kuat dalam menahan dirinya ketika marah.โ€ HR. Bukhari ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑุถ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุต ูŠูุตูŽู„ู‘ู‰ ุฑูŽุฃูŽู‰ ููู‰ ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ู†ูุฎูŽุงู…ูŽุฉู‹ ููŽุญูŽูƒู‘ูŽู‡ูŽุง ุจููŠูŽุฏูู‡ู ููŽุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุธูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู†ู‘ูŽ ุงูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ุงูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ููŽุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญููŠูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ููŽู„ุงูŽ ูŠูŽุชูŽู†ูŽุฎู‘ูŽู…ูŽู†ู‘ูŽ ุญููŠูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู Artinya Dari Abdullah bin Umar berkata โ€œKetika Nabi Muhammad sedang shalat, beliau melihat dahak di arah kiblat masjid. Maka setelah selesai shalat beliau mengeriknya dengan tangan beliau, kemudian beliau bersabda โ€œSesungguhnya seseorang diantara kalian jika sedang shalat, sungguh Allah ada di hadapannya. Maka janganlah sekali-kali berdahak ketika shalat ke arah depannya.โ€ HR. Bukhari ุนูŽู†ู’ ุงูŽุจูู‰ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ุฏูŽุงุกู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ูู‰ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’. ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู’ู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู Dari Abu Darda berkata Ada seorang lelaki berkata pada Rasul โ€œYa Rasulullah, tunjukilah saya akan suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga.โ€ Rasul pun bersabda โ€œJangan marah, maka kamu mendapat surga.โ€ HR. Thabrani ุนูŽู†ู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุงู’ู„ู…ูุณูŽูŠู‘ูŽุจู ุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุฌูŽุงู„ูุณูŒ ูˆูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุจูุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ููŽุขุฐูŽุงู‡ู. ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽุŒ ููŽุตูŽู…ูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ุซูู…ู‘ูŽ ุขุฐูŽุงู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซูŽุฉูŽุŒ ููŽุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ุญููŠู’ู†ูŽ ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ุงูŽูˆูŽุฌูŽุฏู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุต ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ู…ูŽู„ูŽูƒูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠููƒูŽุฐู‘ุจูู‡ู ุจูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูƒูŽ. ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุงู†ู’ุชูŽุตูŽุฑู’ุชูŽ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ููŽู„ูŽู…ู’ ุงูŽูƒูู†ู’ ูู„ุงูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ุงูุฐู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู Dari Saโ€™id bin Musayyab ia berkata โ€œPernah ketika Rasul duduk bersama sahabat-sahabat, lalu ada laki-laki yang mencaci dan menyakiti Abu Bakar tapi Abu Bakar hanya diam. Lalu ia menyakitinya kedua kali dan beliau masih diam. Hingga tiga kali lalu Abu Bakar membalasnya. Lalu Rasul berdiri dan Abu Bakar bertanya โ€œApakah engkau marah kepadaku, ya Rasulullah? Rasul menjawab โ€œTadi malaikat turun dari langit seraya mendustakan apa yang ia katakan kepadamu tapi setelah engkau membalasnya, syetan lalu duduk disitu, maka tidaklah aku pantas duduk karena ada syetan disitu.โ€ HR. Abu Dawud "Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Qadha Al-Hawaij, Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 Sekian artikel berjudul "Hadits Jangan Marah Hadits Larangan Marah dan Jaminan Masuk Surga" kali ini. Semoga bermanfaat dan bisa menjadikan kita seorang muslim yang sabar, tidak pemarah dan bisa mengendalikan emosi dengan baik sesuai ajaran islam. Wallahu a'lam. ilustrasi thinkstockphotos Berikut ini hadits Arbain Nawawi ke-16, penjelasan dan fiqih atau kandungan haditsnya. Matan-nya singkat, โ€œJangan marah.โ€ Namun kadungannya sangat luas dan manfaatnya sangat banyak. Arbain Nawawi ุงู„ุฃุฑุจุนูŠู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ adalah kumpulan hadits pilihan yang disusun oleh Imam An Nawawi rahimahullah. Jumlahnya hanya 42 hadits, tetapi mengandung pokok-pokok ajaran Islam. Arbain Nawawi ke-16 dan TerjemahPenjelasan HaditsKandungan Hadits dan Pelajaran Penting1. Rindu kepada Surga2. Akhlak Seorang Muslim3. Marah Menghimpun Seluruh Keburukan4. Sabar Menghimpun Seluruh Kebaikan5. Mengendalikan Marah Kunci Masuk Surga6. Kiat Mengatasi Marah7. Marah karena Mencari Keridhaan Allah Arbain Nawawi ke-16 dan Terjemah ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ โ€“ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ โ€“ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ูู‰ . ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ . ููŽุฑูŽุฏูŽู‘ุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, โ€œBerilah aku nasihat.โ€ Beliau menjawab โ€œJangan marah.โ€ Beliau mengulanginya beberapa kali, โ€œJangan marah.โ€ HR. Bukhari Penjelasan Hadits Imam Bukhari meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits, berkat mulazamah-nya bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hadits ini juga termasuk jawamiโ€™ul kalim, singkat padat dan mengandung banyak pelajaran berharga. Ia menjelaskan larangan marah. Dan dalam larangan ini terkandung kebaikan dunia dan akhirat. Kata rajul ุฑุฌู„ artinya adalah seorang laki-laki. Sebagian ulama mengatakan bahwa laki-laki dalam hadits ini adalah Abu Dardaโ€™ radhiyallahu anhu. Sebagaimana riwayat Imam Thabrani ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุฏูŽู‘ุฑู’ุฏูŽุงุกูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู Abu Dardaโ€™ berkata, aku bertanya โ€œWahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal yang memasukkan aku ke surga.โ€ Rasulullah menjawab, โ€œJangan marah, bagimu surga.โ€ HR. Thabrani Ada pula yang mengatakan bahwa laki-laki tersebut adalah Jariyah Ibnu Qudamah radhiyallahu anhu. Sebagaimana riwayat Imam Ahmad ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉู ุจู’ู†ู ู‚ูุฏูŽุงู…ูŽุฉูŽ ุงู„ุณูŽู‘ุนู’ุฏูู‰ูู‘ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู‚ูู„ู’ ู„ูู‰ ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ูŠูŽู†ู’ููŽุนูู†ูู‰ ูˆูŽุฃูŽู‚ู’ู„ูู„ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ูŽู‘ ู„ูŽุนูŽู„ูู‘ู‰ ุฃูŽุนููŠู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ . ููŽุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑุงู‹ ูƒูู„ูู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Jariyah bin Qudamah As Saโ€™di bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, โ€œWahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu perkataan yang bermanfaat dan persingkatlah untukku agar aku bisa memahaminya.โ€ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, โ€œJangan marah.โ€ Ia mengulangi pertanyaan tersebut berulang-ulang dan setiap pertanyaan dijawab oleh Rasulullah, โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad Siapa pun laki-laki itu, larangan marah ini sangat penting sehingga Rasulullah menasihatkan kepada banyak shahabat. Dan tentu saja, nasihat ini juga berlaku untuk seluruh umatnya. Ghadhab ุบุถุจ artinya marah. Ibnu Qudamah menjelaskan, marah adalah darah di dalam hati yang mendidih karena mencari pelampiasan. Marah membuat darah hatinya mendidih lalu menyebar ke seluruh nadi dan naik ke seluruh badan sebagaimana naiknya air yang mendidih. Sedangkan menurut Aidh Al Qarni, marah adalah mendidihnya darah dalam hati untuk menuntut balas atau akibat terhalangnya seseorang dari mencapai tujuan dan keinginan. Baca juga Ayat Kursi Kandungan Hadits dan Pelajaran Penting Hadits ini mengandung banyak pelajaran penting. Mulai dari hal paling mendasar dari akhlak seorang seorang, yakni pengelolaan emosi. Berikut ini beberapa poin utama yang bisa kita ambil dari hadits yang singkat ini 1. Rindu kepada Surga Sabda Rasulullah โ€œla taghdlobโ€ umumnya didahului dengan pertanyaan atau permintaan para sahabat yang ingin masuk surga. ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ โ€œWahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal yang memasukkan aku ke surga.โ€ Pada hadits 16 Arbain Nawawi ini, sahabat minta nasihat. Aushinii ุฃูˆุตู†ูŠ yang artinya, nasihatilah aku. Seorang muslim itu suka minta nasihat. Nasihat yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Nasihat yang memasukkan ke dalam surga. Demikian pula akan kita dapati banyak dialog shahabat dengan Rasulullah dalam hadits-hadits lainnya yang menunjukkan betapa para shahabat sangat merindukan surga. Kerinduan kepada surga ini kemudian membuat para sahabat Nabi selalu berorientasi mendapatkannya. Dengan menanyakan kepada Rasulullah amal-amal yang bisa memasukkan ke surga lalu dengan bersegera mereka mengamalkannya. Semoga kita juga memiliki kerinduan yang sama. Sebab dunia ini sementara. Hidup di dunia ini sebentar saja. Sedangkan akhirat yang kekal abadi selamanya, di sana hanya ada dua tempat kembali; surga dan neraka. 2. Akhlak Seorang Muslim Hadits ini menunjukkan akhlak mendasar seorang muslim. Pengelolaan emosi yang baik akan menjaga dirinya dari banyak keburukan dan mendatangkan banyak kebaikan. Dan itu terangkum dalam sabda Rasulullah, โ€œJangan marah.โ€ Abu Muhammad Abdullah Ibnu Zaid, seorang ulama besar madzhab Maliki di Maroko mengatakan, โ€œSiklus kebaikan terletak pada empat hadits. Pertama, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata yang baik atau diam. Kedua, Di antara tanda sempurnanya iman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak mendatangkan manfaat bagi baginya. Ketiga, Jangan marah. Keempat, Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.โ€ Sabar dan menahan marah juga merupakan karakter orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala ูˆูŽุณูŽุงุฑูุนููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจูู‘ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ุนูŽุฑู’ุถูู‡ูŽุง ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฃูุนูุฏูŽู‘ุชู’ ู„ูู„ู’ู…ูุชูŽู‘ู‚ููŠู†ูŽ . ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ูŠูู†ู’ููู‚ููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ุฑูŽู‘ุงุกู ูˆูŽุงู„ุถูŽู‘ุฑูŽู‘ุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุงุธูู…ููŠู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุธูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุงูููŠู†ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูˆูŽุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูŠูุญูุจูู‘ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ููŠู†ูŽ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. QS. Ali Imran 133-134 3. Marah Menghimpun Seluruh Keburukan Dalam hadits ini, Rasulullah mengulang-ulang sabda โ€œjangan marah.โ€ Menunjukkan betapa pentingnya larangan marah. Di antaranya karena marah adalah seluruh keburukan. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, laki-laki yang mendapat nasihat โ€œjangan marahโ€ itu akhirnya mengerti bahwa kemarahan menghimpun seluruh keburukan. ุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽูˆู’ุตูู†ูู‰. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ููŽููŽูƒูŽู‘ุฑู’ุชู ุญููŠู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ูŠูŽุฌู’ู…ูŽุนู ุงู„ุดูŽู‘ุฑูŽู‘ ูƒูู„ูŽู‘ู‡ู Dari Humaid bin Abdurrahman, dari seorang laki-laki shahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam, ia mengatakan, ada seorang laki-laki berkata, โ€œWahai Rasulullah, berilah aku nasihat.โ€ Rasulullah bersabda, โ€œJangan marah.โ€ Laki-laki itu kemudian mengatakan, โ€œMaka aku memikirkan apa yang Nabi shallallahu alaihi wasallam sabdakan dan mengerti bahwa kemarahan menghimpun seluruh keburukan.โ€ HR. Ahmad Betapa banyaknya keburukan yang terjadi akibat seseorang tidak bisa menahan marah. Kata-kata yang tidak terkontrol hingga tindakan di luar kendali dan keputusan tanpa pikir panjang yang akhirnya disesali. Saat marah, suami dan istri mengeluarkan kata-kata yang tidak terkontrol hingga membuat rumah tangga berantakan. Bahkan kadang berujung kata cerai dan perpisahan. Bukan hanya mereka berdua yang rugi, anak-anak juga menderita menjadi korban. Ketika marah, orangtua bisa berbuat di luar kendali. Selain kata-kata yang membuat anak takut, terkadang ayah yang marah main tangan kepada anak. Buah hati yang mestinya disayangi justru disakiti. Anak yang mestinya mendapat kasih sayang justru menjadi sasaran kekerasan. Anak pun tumbuh dengan luka inner child dan mengalami amputasi kecerdasan. Apalagi pemimpin yang suka marah. Keputusannya yang tanpa pikir panjang saat marah akan berakibat buruk kepada orang-orang yang dipimpinnya bahkan kepada pihak ketiga yang menjadi stake holder kepemimpinannya. Semakin tinggi level kepemimpinan, semakin luas dampak buruk akibat kemarahannya. Pemimpin perusahaan yang marah lalu mengambil keputusan tanpa pikir panjang, ia bisa merusak perusahaan yang ia pimpin. Kepala daerah yang mengambil keputusan dalam kondisi marah, ia bisa merusak masa depan daerahnya. Apalagi kepala negara. Bukankah tidak sedikit perang antar negara yang tercipta akibat kemarahan? 4. Sabar Menghimpun Seluruh Kebaikan Kemarahan menghimpun seluruh keburukan. Kebalikannya, sabar menghimpun seluruh kebaikan. Seseorang yang sabar dan tidak marah, ia akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan. Maka kata-katanya pun terkontrol, tindakannya terkendali, keputusannya juga matang. Orang yang sabar dan menjauhi kemarahan, ia akan dicintai Allah kemudian dicintai sesama manusia. ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ูŽุงุฐูŽุง ูŠูุจูŽุงุนูุฏูู†ูู‰ ู…ูู†ู’ ุบูŽุถูุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Abdullah bin Amr, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, โ€œApa yang bisa menjauhkanku dari kemurkaan Allah Azza wa Jalla?โ€ Rasulullah bersabda, โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad Sabar dan tidak marah juga merupakan kekuatan yang sesungguhnya. Sebagaimana sabda Rasulullah ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดูŽู‘ุฏููŠุฏู ุจูุงู„ุตูู‘ุฑูŽุนูŽุฉู ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุงู„ุดูŽู‘ุฏููŠุฏู ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai dirinya ketika marah. HR. Ahmad 5. Mengendalikan Marah Kunci Masuk Surga Rasulullah mengulang-ulang nasihat โ€œjangan marahโ€ menunjukkan pentingnya sabar dan mengelola emosi dengan baik. Yang paling membahagiakan adalah hadits โ€œjangan marahโ€ yang diriwayatkan Abu Dardaโ€™. Sebab sabar dan tidak marah merupakan kunci surga. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุฏูŽู‘ุฑู’ุฏูŽุงุกูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู Abu Dardaโ€™ berkata, aku bertanya โ€œWahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal yang memasukkan aku ke surga.โ€ Rasulullah menjawab, โ€œJangan marah, bagimu surga.โ€ HR. Thabrani โ€œEmpat hal yang siapapun bisa melakukannya, niscaya Allah akan menjaganya dari setan dan dijauhkan dari neraka,โ€ kata Hasan Al Bashri. โ€œYaitu orang yang mampu menguasai dirinya ketika menginginkan sesuatu, merasa takut, ketika syahwatnya bergejolak dan ketika marah.โ€ Keistimewaan lainnya bagi orang-orang yang sabar dan tidak marah, terutama saat ia bisa membalas, Allah menyediakan hadiah istimewa baginya di surga. Yakni bidadari spesial. ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง โ€“ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ู โ€“ ุฏูŽุนูŽุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุกููˆุณู ุงู„ู’ุฎูŽู„ุงูŽุฆูู‚ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูุฎูŽูŠูู‘ุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญููˆุฑู ู…ูŽุง ุดูŽุงุกูŽ Barangsiapa yang menahan marah, padahal ia mampu melampiaskannya, kelak pada hari kiamat Allah Azza wa jalla memanggilnya di hadapan seluruh makhluk hingga memberikan pilihan kepadanya, bidadari mana yang ia inginkan. HR. Thabrani; hasan 6. Kiat Mengatasi Marah Dalam hadits ini Rasulullah menasihatkan โ€œjangan marah.โ€ Bagaimana kiat mengatasi marah? Jawabannya ada pada hadits-hadits lain dan penjelasan para ulama. Antara lain Menghilangkan atau meminimalisir penyebab marahMengingat dampak dan bahaya marahMengingat keutamaan mengendalikan marahMembaca taโ€™awudzMengubah posisi. Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika duduk masih marah, bicara, 7. Marah karena Mencari Keridhaan Allah Syaikh Musthafa Dieb Al Bugha menjelaskan bahwa marah yang dilarang dalam hadits ini adalah marah karena dendam dan bukan untuk membela agama Allah. Sedangkan marah karena mencari keridhaan Allah dan membela agama-Nya tidak dilarang. Bahkan pada kasus tertentu menjadi wajib. Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu anha mengatakan ูˆูŽู…ูŽุง ุงู†ู’ุชูŽู‚ูŽู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ ุชูู†ู’ุชูŽู‡ูŽูƒูŽ ุญูุฑู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ููŽูŠูŽู†ู’ุชูŽู‚ูู…ูŽ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ูŽุง Tidaklah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membalas atau menghukum karena dirinya disakiti sedikit pun, kecuali apabila kehormatan Allah dilukai. Beliau menghukum dengan sebab itu karena Allah azza wa jalla. HR. Bukhari dan Muslim Demikian pula, beliau bisa marah jika melihat atau mendengar apa yang dimurkai Allah. Beliau tidak membiarkan kejahatan, kemungkaran atau keburukan terjadi. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏู ุงู„ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑูู‰ูู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ูู‘ู‰ ู„ุฃูŽุชูŽุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู ุนูŽู†ู’ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ุตูู‘ุจู’ุญู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฌู’ู„ู ููู„ุงูŽู†ู ู…ูู…ูŽู‘ุง ูŠูุทููŠู„ู ุจูู†ูŽุง. ููŽู…ูŽุง ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูŽู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุบูŽุถูุจูŽ ููู‰ ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู‚ูŽุทูู‘ ุฃูŽุดูŽุฏูŽู‘ ู…ูู…ูŽู‘ุง ุบูŽุถูุจูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽููู‘ุฑููŠู†ูŽ ููŽุฃูŽูŠูู‘ูƒูู…ู’ ุฃูŽู…ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูŽ ููŽู„ู’ูŠููˆุฌูุฒู’ ููŽุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุฆูู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠุฑูŽ ูˆูŽุงู„ุถูŽู‘ุนููŠููŽ ูˆูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุฉู Dari Abu Masโ€™ud Al Anshari, ia berkata, seorang laki-laki menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, โ€œSesungguhnya aku memperlambat shalat Shubuh disebabkan oleh Si Fulan imam shalat yang memanjangkan shalat dengan kami.โ€ Maka tidaklah aku melihat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam marah dalam memberikan nasihat yang lebih hebat dari kemarahan beliau pada hari itu. Lantas beliau bersabda, โ€œWahai manusia, sesungguhnya di antara kamu itu ada orang-orang yang membuat manusia lari dari agama! Siapa saja di antara kamu yang mengimami orang banyak, maka hendaklah dia meringkaskan. Karena sesungguhnya di belakangnya, ada orang yang sudah tua, orang yang lemah, dan orang yang memiliki keperluan.โ€ HR. Muslim Suatu hari Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu anhu pernah berselisih dengan Bilal radhiyallahu anhu. Lalu Abu Dzar menghina Bilal dengan menyebut โ€œanak budak hitam.โ€ Mengetahui itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam marah lantas bersabda ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุฐูŽุฑูู‘ ุฃูŽุนูŽูŠูŽู‘ุฑู’ุชูŽู‡ู ุจูุฃูู…ูู‘ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุงู…ู’ุฑูุคูŒ ูููŠูƒูŽ ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠูŽู‘ุฉูŒ Wahai Abu Dzar, apakah kamu menghina ibunya? Sesungguhnya dalam dirimu masih ada sifat jahiliyah. HR. Bukhari Lalu Abu Dzar segera minta maaf kepada Bilal. Ia letakkan kepalanya di tanah, minta Bilal menginjaknya. Bilal tidak mau, ia sudah memaafkan Abu Dzar. [Muchlisin BK/BersamaDakwah] Jakarta - Di kala marah, banyak orang tak bisa meredam emosi nya. Sehingga mereka meluapkan amarah tersebut dengan kata-kata kasar, atau melakukan perbuatan tercela, yang bisa menimbulkan merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi kapan saja. Tetapi alangkah baiknya jika kemarahan bisa dikontrol agar tidak sampai seorang muslim, sudah sepatutnya berusaha untuk mengendalikan amarah. Karena siapa saja yang bisa menahan kemarahan, Allah akan memberikan surga baginya. At-Thabrani meriwayatkan dari Abu Ad-Darda RA, ia berkata 'Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga'. Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan engkau marah, maka bagimu surga'. HR. ThabraniDisebutkan dalam hadits lain yang dikutip dalam buku Mengembangkan Karakter Anak yang Islami oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, dijelaskan ketika ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah untuk meminta nasihat, Rasulullah menasihatinya dengan mengatakan jangan marah seperti disebutkan dalam hadits berikut iniPenjelasan hadits jangan marah, bagimu surga Foto Mengembangkan Karakter Anak yang Islami oleh Ridwan Abdullah SaniArtinya "Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Az-Zainal dari ayahnya dari 'Urwah dari Al=Ahnaf bin Qais berkata, telah mengabarkan kepadaku keponakanku, ia berkata, "Aku berkata kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah! Sampai-kanlah suatu perkataan kepadaku dan peringkaslah mudah-mudahan aku memahaminya.' Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan marah'. Lalu aku mengulanginya berkali-kali, semuanya dibalas Rasulullah dengan sabda, 'Jangan marah." HR. Ahmad.Masih dalam sumber yang sama, pesan tersebut dimaksudkan agar manusia dapat menguasai diri kita marah dengan tidak melampiaskan apa yang dituntut oleh kemarahan. Kemarahan digambarkan sebagai bara api yang dilemparkan oleh setan ke dalam lubuk hati anak adam. Seringkali seseorang menyesal atas apa yang terjadi akibat kemarahan buku Merajut Kehidupan karya Muhammad Tafsir, disebutkan lima langkah meredam dan menghilangkan membaca Ta'awudz, A'udzubillahi minasy syaithanir rajiim. Dengan mengucapkannya, kita memohon perlindungan kepada Allah agar tidak terpengaruh oleh hari Sulaiman bin Shurod RA duduk bersama dengan Nabi SAW, kemudian terdapat dua orang lelaki saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang telah memerah wajahnya dan menegang urat lehernya. Kemudian Rasulullah memberikan nasihat, "Sesungguhnya aku tahu satu perkataan apabila dibaca tentu akan menghilangkan rasa marahnya, jika ia ingin membacanya, 'A'udzubillahi minas-syaithani' Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, niscaya kemarahan yang dialaminya hilang'. HR BukhariKedua, ketika amarah membara, menahan lisan untuk tidak berkata dan berbicara merupakan cara terbaik. Karena jika tidak, seseorang bisa saja mengeluarkan perkataan kasar atau melaknat dari Ahmad meriwayatkan hadits, bahwa Rasulullah bersabda 'Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah'. HR AhmadKetiga, berwudhu. Nabi menyarankan bagi seorang yang sedang marah untuk mengambil wudhu, karena emosi itu akan padam karena terkena oleh Abu Dawud, dari Athiyyah as-Sa'di RA berkata bahwa Rasulullah bersabda 'Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu'. HR Abu DawudKeempat, mengubah posisi badan. Rasulullah memberi saran kepada umat muslim, jika mereka marah untuk mengganti posisi seseorang marah saat berdiri, maka duduk menjadi posisi paling pas untuk meredakannya. Namun bila duduk tidak mempan juga, maka disarankan untuk Abu Dzarr RA, Nabi SAW bersabda, 'Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang maka sudah cukup. Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah'. HR Abu DawudKelima, mengingat keutamaan meredam amarah. Rasulullah menjelaskan dalam sebuah hadits, bahwa balasan bagi orang yang mampu menahan kemarahannya akan diberi kebebasan dalam memilih bidadari di hari akhir nanti.'Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.' HR. Ahmad & Abu Dawud Simak Video "Lempar Berkas, Surya Darmadi Marah Jelang Vonis Korupsi Rp 86 T" [GambasVideo 20detik] lus/lus

jangan marah bagimu surga hadits