Menulisdi Koran, Majalah, dan Buku. Entah tepatnya mulai kapan saya sangat menyukai sebuah aktivitas yang bernama menulis. Dahulu semenjak duduk di bangku Tsanawiyah (SLTP) di Jombang, Jawa Timur, hampir setiap akan tidur saya menyempatkan diri menulis di buku diari. Biasanya kegiatan dari bangun tidur sampai malam itu saya tulis. Perkembanganteknologi informasi ini telah mengubah bentuk media dari singlemedia menjadi multimedia. Sekarang, pembaca lebih memilih budaya watching dibandingkan reading. Eksistensi media cetak di tengah media online. Masyarakat Indonesia saat ini tetap bertahan dengan media cetak, sementara masyarakat luar sudah berpindah ke arah digital. AyoMenulis Carilah sumber bacaan seperti buku, koran, majalah atau internet yang menjelaskan biografi dr. Sutomo. 1. Tuliskan secara singkat tentang perjuangan dr. Sutomo dalam menghadapi penjajah. 2. Baca dengan jelas dan berikan komentar (presentasikan) biografi dan kisah perjuangan dr. Sutomo tersebut di depan kelas. Datalahperistiwa sejarah dari berbagai sumber (Buku, Majalah, Koran atau Internet) tentang seorang tokoh, misalnya tokoh lokal di daerahmu! menang itu ad a salah satunya karena saya membaca sebenarnya banyak saluran majority masyarakat Kalimantan Selatan yang ingin perubahan Nah itulah Apa alasan emosional Saya memang lahir di sini kedua SistemInformasi dan Komunikasi. (M. Harianto, Terjemahan). Jakarta: Gramedia. 2. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal, Koran dan Majalah. Cara menulis daftar pustaka dari sebuah jurnal, makalah atau laporan tidak berbeda jauh dengan menulis daftar pustaka dari buku. Urutan menulis daftar pustaka dari artikel jurnal: NILAI⭐⏩100⭐Carilah di internet, koran, atau buku tentang kisah inspiratif anak yang berbakti kepada orang tua! Kemudian tulislah nilai-nilai yang bisa diteladani dari kisah tersebut ! blog ini akan fokus membahas kunci jawaban dari berbagai mata pelajaran dan juga berbagai tingkatan SD/SMP/ MTS/SMA/SMK/MA/MAK. Carilah di internet bcdb. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di era globalisasi ini, informasi dapat kita peroleh secara cepat dan mudah. Informasi itu dapat kita peroleh dari berbagai media mulai dari media cetak seperti koran dan majalah atau media elektronik seperti televisi dan media sosial. Teknologi saat ini juga telah berkembang dengan pesat, perkembangan teknologi diawali dari munculnya teknologi cetak mekanik, teknologi audio, hingga teknologi film yang merupakan gabungan dari mekanik dan elektronik. Dari penjelasan di atas, telah kita ketahui apa saja contoh-contoh media cetak. Lalu apa yang dimaksud dengan media elektronik dan media cetak itu sendiri? Media elektronik adalah media yang memerlukan alat elektronik untuk membuka kontennya. Tentu hal ini sangat bereda dengan media cetak yang walaupun dibuat secara elektronik tetapi tidak membutuhkan alat elektronik untuk membuka kontennya. Contoh sumber alat elektronik yang biasa kita jumpai antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk dengan media elektronik yang memerlukan alat elektronik untuk membukanya. Karena media cetak terdapat dalam bentuk printing, kelebihan dari media cetak adalah kita dapat membaca kontennya dimana saja. Kalimat didalam media cetak juga lebih formal dan terperinci daripada media elektronik. Tapi kekurangan dari media cetak adalah, media cetak tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung audio. Biasanya media cetak terdapat dalam bentuk koran atau majalah. Namun ada beberapa hal yang dapat membuat media cetak tertinggal dari media elektronik. Karena masyarakat saat ini lebih suka mencari informasi di media elektronik dan internet. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, salah satunya karena media elektronik lebih praktis dan dapat lebih cepat diakses. Walaupun begitu media elektronik dapat tetap eksis sampai sekarang. Pengusaha media cetak dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produknya. Salah satu caranya dengan memanfaatkan teknologi digital saat ini. Enewspaper, Ebook, dan Emagazine adalah beberapa contoh hasil inovasi media cetak. Karya jurnalistik baik elektronik maupun cetak tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun media cetak dan media elektronik akan tetap berkembang dan berinovasi kearah yang lebih baik. Karena kedua karya jurnalistik ini adalah media untuk menyalurkan informasi ke pembaca, tentu selama informasi masih ada media cetak dan elektronik juga tetap akan ada dan tidak akan ditinggalkan. Dan bahkan mungkin suatu saat bisa seperti penggunaan internet.“Karakterisitik Media Cetak dan Elektronik.” Komunikasi Weblog.“Media Cetak dan Media Elektronik.” Serpihan Hidup. Desember 2012.“Beda Media Cetak dan Media Elektronik.” Mama Olen. 10 April 2014. Lihat Inovasi Selengkapnya Carilah sebuah artikel atau berita dari berbagai sumber, seperti koran, majalah atau internet yang menunjukan ciri ciri fauna suatu wilayah. setelah itu tentukanlah tipe wilayah tersebut berdasarkan tiga kelompok wilayah fauna indonesia​ Jawaban1. Fauna Asiatis di Indonesia bagian barat, yang dipengaruhi benua Asia, contoh faunanya Gajah Sumatera Elephas maximus sumatrensis dan Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae 2. Fauna Peralihan di Indonesia bagian tengah, yang terdapat spesies endmik yang tidak terdapat di wilayah lain, contoh faunanya Anoa Bubalus quarelsi dan Komodo Varanus komodoensis 3. Fauna Australis di Indonesia bagian timur, yang dipengaruhi benua Australia, contoh faunanya Burung kasuari Casuarius casuarius, Burung Cendrawasih Paradisaeidae dan Kanguru pohon DendrolagusSelengkapnya di link PenjelasanLetak geografis negara-negara yang tergabung dalam ASEAN adalah di sebelah tenggara Benua Asia. Apabila diperhatikan dalam peta dunia, Asia Tenggara sendiri berada di antara Benua Australia dan daratan utama Benua dari sisi lautan, posisi Asia Tenggara berada di tengah-tengah antara Samudra Hindia dan Samudra dilihat posisi astronomisnya, Asia Tenggara ada pada 29,1° LU - 11° LS dan 92° BT - 141° BT. Karena itu kawasan ini dilewati oleh garis katulistiwa atau equator dan garis balik utara. Semua negara yang dilewati oleh garis katulistiwa pasti beriklim tropis, sehingga menjadi kawasan yang banyak memiliki hutan tropis serta alam yang indah dengan aneka ragam flora serta wilayah Asia Tenggara adalah sekira km². Koran menjadi salah satu surat kabar legendaris yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih bisa kamu nikmati sampai hari ini. Diambil dari bahasa Belanda “krant” dan bahasa Perancis “courant”, koran merupakan surat kabar yang ringan dan mudah untuk dibuang karena dicetak dari kertas-kertas yang biayanya rendah. Koran ini berisi berbagai informasi dan topik-topik terkini yang sedang hangat di masyarakat, topiknya bisa berupa politik, olahraga, kriminal, laporan cuaca, otomotif, dan masih banyak lagi. Selain topik-topik penting dan terkini, koran juga sering diselipi dengan berbagai karikatur yang berisi sindiran mengenai masalah tertentu, lowongan pekerjaan, atau ada juga kolom teka teki silang. Jenis koran atau surat kabar ini biasanya diterbitkan setiap hari kecuali pada hari-hari libur, jadi kamu tidak akan ketinggalan update berita terbaru setiap harinya. Pemilik surat kabar akan menjadi pihak penanggung jawab yang berkaitan erat dengan keberlangsungan media ini sendiri, sedangkan yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabarnya biasanya disebut sebagai editor. Tidak hanya buku-buku novel, koran juga saat ini sudah mendapat banyak perhatian dari pemerintah dan sering diadakan acara penghargaan khusus, salah satunya adalah penghargaan dari “Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa” yang dibawahi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berikut adalah daftar koran atau surat kabar Indonesia yang dinilai berhasil menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar tahun 2021 lalu. Daftar Koran yang Dinilai Berhasil Menggunakan Tata Bahasa Indonesia yang Baik Tahun 2021 Media Indonesia Jakarta, Republika Jakarta, Bisnis Indonesia Jakarta, Pikiran Rakyat Jawa Barat, Tribun Jabar Jawa Barat, Koran Sindo Jakarta, Warta Kota Jakarta, Lampung Post Lampung, Suara Pembaruan Jakarta, Harian Tabengan Kalimantan Tengah, Penghargaan ini membuktikan bahwa koran ini masih menjadi salah satu media cetak yang penting dan tersebar di banyak wilayah di Indonesia. Selain nama-nama yang disebutkan oleh badan bahasa diatas, ada beberapa nama koran lain yang populer dan bahkan masih terus diproduksi sampai hari ini karena sudah memiliki banyak peminat. Daftar Koran yang Populer di Indonesia Jawa Pos Kompas Koran Jakarta Koran Tempo Koran Sindo Media Indonesia Rakyat Merdeka Republika Walaupun pihak penerbitan koran masih terus beroperasi sampai sekarang, tapi eksistensi koran semakin lama juga akan semakin tergantikan dengan banyaknya media online yang ada saat ini. Banyak orang-orang yang merasa kerepotan jika harus membaca koran sambil melakukan aktivitas lain, sehingga mereka memilih membaca berita melalui media online karena lebih praktis dan mudah diakses melalui smartphone. Nah, saat ini sudah banyak sekali media atau aplikasi yang menyediakan koran atau surat kabar lain yang bisa kamu akses melalui online, salah satunya ada di aplikasi Gramedia Digital. Gramedia Digital adalah aplikasi yang disediakan oleh toko buku Gramedia sebagai tempat untuk membaca berbagai buku melalui online. Tapi tidak hanya buku saja, Gramedia Digital juga menyediakan ratusan majalah dan berbagai koran lain yang bisa kamu update secara berkala setiap harinya, sehingga kamu tidak akan ketinggalan berita atau informasi terbaru. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak cara penggunaan aplikasi Gramedia Digital berikut ini. Cara Menggunakan Aplikasi Gramedia Digital 1. Buka website Gramedia Digital Kamu bisa mengakses website Gramedia Digital melalui dan login menggunakan akun email kamu. 2. Klik menu “Premium” Sebelum membaca berbagai buku, majalah, dan koran di Gramedia Digital, kamu harus berlangganan paket premiumnya terlebih dahulu, ada beberapa paket langganan yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. 3. Pilih Premium Package yang kamu inginkan dan klik “Buy Now” 4. Klik “Lanjutkan ke Pembayaran” 5. Klik dan ceklis pada bagian kotak “Ya, saya memiliki salah satu dari device ini" Di halaman ceklis ini jangan lupa untuk memilih “tipe pembayaran”. Kamu bisa membayar paket langganan ini melalui mobile banking atau e-wallet yang tersedia. 6. Masukkan kode pembayaran Setelah memilih tipe pembayaran, kamu akan mendapatkan kode pembayaran dan segera lakukan pembayaran sesuai dengan tagihan yang tertera, baru kamu bisa menggunakan aplikasi ini. 7. Buka aplikasi Gramedia Digital Setelah berhasil berlangganan paket premium, kamu bisa langsung login melalui aplikasi Gramedia Digital. Kamu bisa memilih koran atau surat kabar yang kamu inginkan, dan klik “unduh” untuk membacanya secara lengkap. Tapi kalau kamu hanya ingin berlangganan salah satu koran saja, kamu sebenarnya tidak harus membeli paket langganan premium bulanan atau tahunan. Kamu tinggal memilih salah satu nama koran yang ingin kamu baca, klik “beli” dan lakukan pembayarannya sama seperti saat membeli paket premium di atas. Jadi, tunggu apalagi? Kalau kamu tidak mau ketinggalan berita terbaru dan ingin membaca koran dengan praktis, maka Gramedia Digital bisa menjadi solusinya. Saat ini, Gramedia Digital sudah bisa kamu akses dengan mudah melalui smartphone dengan mendownloadnya di sini. Selamat membaca koran dengan praktis! Media Baca Bahasa Inggris Reading Media adalah sarana yang digunakan dalam proses melihat atau memahami apa yang tertulis. Hal ini juga berarti bahwa dalam proses membaca dibutuhkan skill atau keahlian untuk memahami Informasi dari sumber- sumber media baca yang tersedia. Membaca merupakan aktivitas penting dalam sebuah proses pemerolehan bahasa atau Language acquisition maupun kaitannya dalam proses menganalisis dan memahami ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya membaca terus tumbuh di tengah masyarakat dari masa ke masa. Tanggal 14 September telah ditetapkan sebagai Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan September dicanangkan sebagai Bulan Gemar Membaca sejak tahun 1995 oleh Presiden Soeharto. Tujuannya tak lain untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah. Pepatah yang mengatakan "buku adalah jendela dunia" tentu sudah tak asing ditelinga. Buku merupakan salah satu media baca yang menyediakan banyak sumber informasi bagi pembaca. Media baca dapat dibagi ke dalam beberapa jenis seperti buku, majalah, dan koran. Pada awalnya, media baca banyak terbentuk dari sejumlah informasi yang dicetak pada kertas. Hal ini yang sering kita sebut sebagai media baca cetak atau dikenal dengan istilah printed media. Meskipun media baca cetak hingga saat ini masih eksis, namun tren menunjukan adanya pergeseran ke arah media baca elektonik. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat merupakan salah satu faktornya. Kini masyarakat mulai beralih menggunakan media baca Elektronik yang dapat diakses dari alat elektronik yang mereka miliki seperti Ponsel cerdas, Komputer tablet, Komputer dan IPad. Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tolak ukur sebuah negara maju. Dibanyak negara maju, membaca sudah menjadi budaya yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakatnya. Membaca bukanlah aktivitas yang hanya dapat dijumpai di sekolah ataupun perpustakaan melainkan aktivitas ini biasa mereka lakukan di taman, kereta, dan tempat- tempat umum lainnya. Buku- buku cerita anak, novel remaja, dan berbagai jurnal ilmiah yang berkualitas baik menjadikan minat membaca semakin besar. Bangsa Indonesia merupakan negara berkembang yang jauh tertinggal dari segi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan kurangnya minat membaca masyarakat Indonesia. Budaya Membaca di Negara Maju Dunia anak identik dengan dunia dongeng. Berdasarkan bebagai sumber, anak kecil membaca setengah jam hingga satu jam per hari.[1] Remaja berusia 8-18 tahun membaca rata- rata 38 menit. Sedangkan setengah dari orang tua yang memiliki anak dibawah usia 12 tahun, membaca bersama dengan anak mereka setiap hari. Membaca tetap mengambil porsi yang besar dalam dunia anak.[2] Budaya membaca menjadi sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Membaca merupakan kunci untuk membuka jendela dunia. Banyak manfaat yang bisa diambil dari gemar membaca. Membaca juga disebut sebagai gerbang peradaban. Oleh karena itu, negara dengan kegemaran membaca yang tinggi memiliki peradaban yang lebih maju. Jepang merupakan salah satu contoh negara yang memiliki penduduk dengan minat membaca yang luar biasa. Dimanapun mereka berada, membaca selalu menjadi alternatif cara menyenangkan untuk menghilangkan kejenuhan saat di kereta, taman, maupun tempat umum lainnya. Selain itu ada Finlandia yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Para orang tua Finlandia jelas memiliki andil atas prestasi sekolah yang mengesankan. Ada budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah dan keluarga harus mengadakan kontak berkala dengan guru anak mereka. Budaya membaca memang selayaknya terus menjadi perhatian bukan hanya oleh guru atau tenaga pendidik tetapi para orang tua sehingga para generasi muda bangsa ini terus maju dan dapat bersaing dengan negara lain dalam berkontribusi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Budaya Membaca di Indonesia Berbeda dengan di negara maju dimana membaca sudah menjadi lifestyle. Budaya membaca di Indonesia dapat dikatakan masih sangat rendah. Membaca bagi banyak penduduk di Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang membosankan. Orang yang gemar membaca identik dengan istilah Kutu buku yang sering digambarkan sebagai orang yang kaku, membosankan, dan berkacamata tebal. Pandangan inilah yang menjadi salah satu faktor menunjang tidak populernya budaya membaca di Indonesia. Padahal membaca memiliki segudang manfaat. Sayangnya hal ini belum disadari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Betapa luasnya wawasan yang kita miliki jika gemar membaca. Selain itu, membaca juga dapat dijadikan sebagai alternatif hiburan diwaktu senggang. Data Statistik Sosial Budaya BPS tahun 2012 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Organization for Economic Cooperation and DevelopmentOECD pada tahun 2009 menempatkan minat baca Indonesia pada posisi terendah dari 52 Negara Asia Timur. Sementara itu, pada tahun 2011, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization UNESCO merilis data bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001. Artinya, dari seribu 1000 penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Data di atas menunjukkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan penetapan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca. Berbagai acara menarik digelar dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca 2014, berikut beberapa di antaranya Pameran koleksi dan seminar pembuatan kartun editorial oleh Perpustakaan RI Perpustakaan Daerah Metro, Lampung mengadakan serangkaian lomba, seperti lomba bercerita, pidato dan lomba resensi dan KTI Mahasiswa Solo, Jawa Tengah melakukan kampanya Hari Kunjung Perpustakaan di arena Car Free Day CFD Dalam proses membaca, pembaca membutuhkan sebuah media baca. Media baca berkembang seiring derasnya kemajuan teknologi dan komunikasi. Media baca analog terdiri atas kumpulan ilmu pengetahuan maupun informasi yang dicetak pada sebuah kertas. Buku, majalah, dan koran paper based merupakan beberapa contoh teknologi media baca analog yang masih eksis hingga saat ini. Meski dunia telah memasuki era digital, penggunaan media baca analog tetap memiliki pasarnya sendiri. Buku Buku merupakan hasil teknologi analog. Buku disebut- sebut sebagai salah satu media baca yang paling tua. Pada zaman dahulu, buku dianggap sebagai barang yang sangat prestise karena hanya dimiliki oleh kaum bangsawan di masanya. Buku dianggap sebagai produk intelektual yang hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Sejarah Buku Skrip tertua yang hingga kini masih eksis adalah dari China yang juga mengembangkan koas, tinta, kertas pada tahun 105 masehi. Pada waktu itu, koas menggunakan tinta yang terbuat dari jelaga atau tanah hitam. Tsai Lun yang merupakan pengawas pabrik industri senjata menciptakan bentuk kertas dengan menumbuk bersama tumbuhan berbeda, kain perca, dan air lalu mengiringkannya pada bambu. Orang China membangun pengetahuannya dengan mengembangkan blok cetak, mereka memahat simbol pada sebuah kayu dan memberinya tinta, lalu menekannya pada sebuah kertas. Itulah yang mereka sebut dalam proses pembuatan buku. Penemuan ini juga merambah ke Jepang, Korea, kemudian Arab. Pada tahun 1051, orang China menambahkan logam, tanah liat, dan cetakan kayu. Sedangkan orang Korea memperhalus proses cetak dengan pengembangan tipe logam yang dapat bergerak pada tahun 1234. Namun, percetakan tidak berkembang lebih jauh lagi hingga Johannes Gutenberg yang berasal dari Jerman menemukan tipe yang dapat bergerak dan berhasil mencetak alkitab Jerman untuk pertama kalinya. Inovasi dimulai dari pernemuan ini hingga sekarang.[3] Jenis- jenis Buku Buku memiliki banyak jenis ataupun Genre, diantaranya Novel Ensiklopedia Biografi Komik Antologi Jurnal KamusMajalah Majalah merupakan jenis media analog yang dicetak pada tinta di atas kertas dan diterbitkan berkala setiap minggu ataupun bulanan. Majalah biasanya berisikan informasi tentang ditujukan pada kalangan dengan target pembaca tertentu. Majalah dapat berisi bermacam- macam artikel dengan gaya penulisan dan bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Sejarah Majalah Awalnya, majalah dikembangkan di "Great Britain" pada tahu 1700-an. Mereka mengembangkan genre fiksi dan non fiksi dengan tingkat yang bervariasi berdasarkan segmen pasarnya. Majalah pertama yang terbit adalah Gentleman's Magazine tahun 1731, dimana para editornya memfokuskan sisi elegan dan tulisan menghibur tentang sastra, politik, Biografi,sejarah, dan kritik. Majalah modern sejak tahun 1920-an mulai bersaing dengan radio dan film. Banyak diantaranya yang tidak dapat bertahan karena kurang kompetitif. Tahun 1923, Henry Luce dan Briton Hadden memulai Time Magazine yang juga memperkenalkan Life yang mengilustrasikan majalah foto jurnalistik tahun 1936. Majalah selalu memiliki target pembaca tertentu seperti majalah wanita, majalah otomotif, majalah bisnis, dan lainnya. Hingga hari ini, sampul majalah berisikan hobi atau profesi yang mencirikan segmen pembacanya. Sejarah keberadaan majalah di Indonesia juga cukup panjang. Perkembangannya dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan RI. Pantja Raja pimpinan Maekoem Dojohadisoeparto dengan prakarsa Ki Hadjar Dewantara terbit pada tahun 1945 di Jakarta. Pada tahun yang sama, pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan Radio Republik Indonesia pada bulan Oktober di Ternate. Di Kediri terbit majalah berbahasa jawa Djojobodo yang merupakan pimpinan dari Tadjib Ermadi. Selain itu di Blitar, para anggota Ikatan Pelajar Indonesia menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor Suluh. Di awal kemerdekaan majalah dijadikan sebagai salah satu alat pemersatu bangsa. Kebanyakan majalah terbit dengan semangat menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda dan menempa persatuan nasional untuk kemerdekaan bangsa. Namun hal ini tidak berlangsung lama, pada masa pemerintahan Orde Lama, nasib majalah dapat dikatakan sangat tragis. Sejak dikeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia, surat kabar dan majalah di Indonesia dituntut untuk menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar Manifesto Politik yang pada saat itu menjadi haluan negara dan program pemerintah. Akibatnya perkembangan majalah tidak begitu baik dan majalah yang terbit relatif sedikit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Geledek hanya berumur beberapa bulan saja. Sejak runtuhnya masa pemerintahan Orde Lama, majalah di Indonesia mulai menemukan jiwanya kembali. Banyak majalah terbit dengan jenis yang beragam. Majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis merupakan salah satu produk majalah pada era Orde Baru. Di Era Reformasi, tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SIUPP. Hal ini membuat semakin menjamurnya pihak yang menerbitkan majalah baru sesuai dengan tuntutan pasar. Jenis - Jenis Majalah Majalah Berita Tempo, Majalah Gatra, Sinar, Tiras Majalah Wanita Femina, Kartini, Sarinah Majalah remaja wanita Majalah Gadis, Kawanku Majalah anak-anak Majalah bobo, GaneshaKoran Koran merupakan media baca yang erat dengan dunia jurnalistik. Koran Bahasa Belanda Krant, bahasa Prancis Courant biasanya berisi informasi ataupun berita terkini dari berbagai topik yang dicetak pada kertas berbiaya rendah. Topiknya biasa berisi tentang berita politik, perkembangan ekonomi, kriminalitas, olahraga, juga disisipi dengan konten berita hiburan dan Iklan Sejarah Koran Foreign dan Domestick merupakan koran pertama di Amerika Utara. Perusahaan koran mengalami perkembangan yang sangat lambat hingga tahun 1800–an. Progres revolusi industri mulai terlihat pada tahun 1830-an dimana harga koran menjadi lebih murah dan adanya penurunan harga iklan. Hal ini kemudian mendorong kemajuan yang signifikan dalah hal penjualan. Disisi lain, koran melakukan transisi dari yang tadiya dimiliki oleh kalangan berpendidikan dan elit kepada masyarakat yang lebih luas hingga era Perang sipil Huntzicker, 1999. Perang sipil pada pertengahan tahun 1800-an dan praktik Jurnalisme modern menstimulasi permintaan masyarakat akan berita. Jumlah koran pagi terus meningkat hingga tahun 1950.[4]Dalam sebuah negara biasanya terdapat koran nasional yang terbit di seluruh bagian Negara. Pers di Indonesia telah lama terlibat dalam dunia politik. Perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Di masa penjajahan, pers sangat ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan haatzai artikelen, yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang “menaburkan kebencian” terhadap pemerintah. Pada pemerintahan Presiden Soeharto, wartawan harus menulis dengan sangat hati- hati agar koran tidak dibredel oleh pemerintah. Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode etik jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers. Koran Nasional Indonesia Kompas surat kabar Media Indonesia Koran Tempo Suara Pembaruan Republika surat kabar Betapa pentingnya Media Baca dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Keberadaan buku, majalah, ataupun koran dapat menjadi sumber informasi untuk menambah pengetahuan, memberikan perspektif baru, dan sering kali dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan. Memasuki era Digital, media baca pun telah berkembang dan mengalami pergeseran. Media baca analog perlahan-lahan mulai digantikan oleh teknologi digital seperti E-book, e-magazine, dan e-newspaper yang dapat diakses oleh perangkat elektronik seperti ponsel cerdas, komputer, mau pun ipad. Penemuan baru dalam dunia telekomunikasi seperti Internet telah memudahkan masyarakat akan mendapatkan sumber informasi baru. "E-publishing" merupakan evolusi dari era komputer yang memiliki dampak besar bagi industri percetakan dunia. "E-commerce" di internet berkembang pesat, hal ini memungkinkan semua orang membeli dan menjual secara online tanpa harus meninggalkan rumah. Toko buku virtual mengingatkan dan merekomendasikan buku yang mungkin kita sukai berdasarkan pembelian kita. Tren ini membuat media baca elektronik yang berbasis digital sangat diminati masyarakat karena masyarakat serasa memiliki "personal librarian". Media baca baik analog maupun digital sangat penting keberadaanya bagi bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bagaimana masing- masing media baca bertahan hingga saat ini. Media baca digital muncul sebagai inovasi baru media baca yang lebih maju di bidang teknologi. Penikmat media digital di Indonesia saat ini didominasi oleh kalangan anak muda yang telah akrab dengan dunia komputer. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia masih memilih membaca koran konvensional karena dinilai lebih kredibel dan dapat dipercaya. Hal ini tidak mengherankan karena berita di internet sering kali berisi hoax. Digital media memang menjanjikan informasi yang banyak, cepat, dan up to date. Digital media memang menjadi ancaman bagi media analog printed media. CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo di CoNMedia 2013 mengatakan bahwa pada tahun 1998, Bill Gates pernah meramalkan bahwa koran akan punah pada tahun 2000an. Hal senada diungkapkan oleh Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper” meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Media baca analog akan menghadapi berbagai tantangan seperti menurunnya oplah penjualan, isu lingkungan paper less. Namun keberadaan media baca baik analog maupun digital saat ini di Indonesia dapat berjalan berdampingan. Masing- masing memiliki pasarnya sendiri. Meski telah banyak perusahaan percetakan beralih ke dunia digital untuk menyajikan e-book, e-newspaper, dan e-magazine, mereka tetap mencetak media baca konvensional untuk pelanggan setia mereka. Media baca analog terutama koran tetap memiliki pelanggan setia yang sebagian besar berusia 35 tahun ke atas. Diarsipkan 2015-04-07 di Wayback Machine. nonaktif permanen]// nonaktif permanen] Diarsipkan 2014-03-10 di Wayback Machine. ^ Common Sense Media, 2011, 2013; Wartella, Rideout, Lauricella, & Connell, 2013; Rideout, 2014 ^ Rideout, Victoria and VJR Consulting, Inc.2014.Children, Teens, and Reading. San FransiscoCommon Sense Media ^ Straubhaar, Joseph, Robert La Rose, & Lucinda Davenport. 2012. Media Now Understanding Media,culture, and technolog 7th ed.. USA Wadsworth ^ Grant, August E. & Jennifer Meadows. 2010. Communication Technology update and fundamentals 12th ed.. USA Elsevier Inc. Diperoleh dari "

carilah informasi dari berbagai media majalah koran buku dan internet